Rabu, 07 Maret 2012

Kakek 70 Tahun Dengan Tubuh Seperti Binaragawan Muda

Usia yang makin bertambah dapat terlihat dari guratan wajah dan bentuk tubuh yang makin mengendur. Tapi hal tersebut tidak tampak pada Dr Jeffrey Life. Meski usianya sudah menginjak 70 tahun, tubuhnya kekar berotot seperti binaragawan usia 20 tahun.

Dari leher ke atas pria ini memang berusia 70 tahun, namun dari leher ke bawah tubuhnya seperti seorang binaragawan muda berusia 20 tahun. Bila hanya melihat fotonya, banyak orang mengira foto tersebut hasil editan dengan menempel wajah pada tubuh seorang binaragawan. Tapi yang terjadi pada Dr Jeffrey Life bukanlah foto editan.

Badan Dr Life sama sekali tidak terlihat seperti orang tua pada umumnya, yang buncit atau dengan kulit mengendur. Ototnya kekar dengan perut kencang bahkan membentuk six pack.

Namun meski terlihat bugar, metode yang ditempuh Dr Life tidaklah alami. Pria ini sangat bergantung pada hormon modifikasi agar terlihat seperti sekarang.

Kehidupan Dr Life berubah sejak usia 60 tahun, ketika ia mulai menekuni kelas fitnes dengan serius. Saat itu, ia mengalami kelebihan berat badan serta menderita diabetes dan stres tinggi

Ketika menemukan tantangan kebugaran di sebuah majalah ia memutuskan untuk membuat beberapa perubahan di hidupnya. Setelah 3 bulan berlalu, ia telah berhasil menurunkan berat badan lebih dari 11 kg.

Sayangnya kondisi itu tidak bertahan lama. Pada usia 64 tahun tubuhnya tidak bisa lagi menahan massa otot dan mulai menyusut. Hal ini disebabkan karena kondisi yang dikenal sebagai andropause, yang melibatkan penurunan tingkat testosteron dalam tubuh.

Jadi, untuk mendapatkan kembali hormon mudanya, tubuh Dr Life harus 'dipompa' dengan menggunakan suplemen hormon testosteron dan hormon pertumbuhan.

Hal ini tentu saja harus diimbangi dengan latihan ketat 6 hari selama seminggu termasuk latihan kardio berat, angkat beban, seni bela diri, Pilares dan banyak lagi. Dan tak lupa dengan diet karbohidrat rendah indeks glikemik dan suplemen.

Hasilnya tampak jelas, dengan wajah kakek-kakek tubuh Dr Life masih terlihat seperti binaragawan.

Namun terapi testosteron bukan tanpa risiko. Terapi ini diketahui dapat menyebabkan pembesaran prostat, sedangkan hormon pertumbuhan (human growth hormone atau HGH) dapat meningkatkan risiko diabetes dan kanker.

Kebanyakan dokter percaya bahwa penurunan kadar testosteron adalah bagian normal dari proses penuaan dan tidak boleh dirusak. Dokter terkemuka bahkan mengatakan bahwa program ini benar-benar tidak logis.

Tapi Dr Life tidak terpengaruh dengan peringatan tersebut. Dia cukup senang dengan perlakuan yang sedang ia alami dan tidak memiliki keraguan dengan hormon buatan di dalam tubuhnya.

Beberapa tahun yang lalu, ia bahkan berhenti melakukan pengobatan medis untuk memulai praktik anti-penuaan. Dia sendiri menghabiskan sekitar $ 1.500 (sekitar Rp 13,7 juta) per bulan untuk perawatan tubuhnya.
Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar