Rabu, 08 Agustus 2012

3 Pengacara Cantik dan Berbakat

Muda, cantik, smart dan passionate akan profesinya, begitulah deskripsi singkat yang bisa ditarik dari ketiga sosok ini. Mereka pun telah menyadari kecintaan akan profesi ini dari usia yang masih begitu dini. Nurmalita Malik dari Lubis Ganie Surowidjojo, Shinta Nurfauzia Husni dari Lubis Santosa & Maramis dan Ria Lusiana dari Adnan Buyung Nasution & Partners, ketiganya menekuni profesi pengacara dari usia yang begitu muda.

Lita yang kini telah memasuki tahun ke-5 sebagai pengacara, pernah menjadi lulusan terbaik di Fakultas Hukum Trisakti dan telah mengantongi gelar Master. Kesukaannya akan dunia hukum makin terasah dengan segala aktivitas senat, pengaturan organisasi hingga membuat undang-undang, jelasnya sambil bernostalgia akan masa kuliah.

Dengan memilih pengacara sebagai profesi, Lita merasakan lebih banyak keuntungan dalam menghadapi hidup. Ia merasa jadi orang yang lebih bertahan dalam segala situasi, kritis dalam menghadapi sebuah permasalahan, hingga kemampuan komunikasi publik yang semakin terasah.

Terdengar ekstrem, tapi Shinta yang memasuki Fakultas Hukum Universitas Indonesia di tahun 2006 dan kini berpofesi sebagai Junior Associate menyadari kesukaannya akan dunia debat hukum sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Setelah kurang lebih dua tahun menjalani profesinya, ia menyadari bahwa apa yang ia pelajari di sekolah sangatlah berbeda pengaplikasiannya dengan yang ada di lapangan.

"Salah satu yang membuat dunia pengacara semakin menantang adalah kita selalu disajikan oleh hal-hal baru setiap harinya. Aku juga tidak melulu mengambil kasus klien berbayar. Dengan mengambil kasus pro bono (tak berbayar), aku merasa bisa banyak bantu orang," ujar wanita berusia 24 tahun ini menambahkan.

Beda halnya dengan Ria, meskipun usianya baru 23 tahun, passionnya terhadap profesi pengacara telah berkembang sedemikian besar. Ia bahkan sudah memiliki target untuk memiliki firma hukum sendiri maupun dengan mitra.

Lulusan Universitas Gajah Mada tahun 2010 ini kini memfokuskan diri pada lingkup litigasi komersil dan arbitrase internasional. Hobinya mengikuti debat dan organisasi selama masa kuliah dulu diakuinya sangat membantu dalam menjalani profesinya saat ini. Selain mental yang semakin tertempa, ia pun terus belajar untuk menguatkan segala argumen yang disampaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar