Mengantuk karena kurang tidur adalah salah satu pemicu utama terjadinya kecelakaan, baik di darat maupun udara. Sebuah penelitian menungkap, 43 persen dari seluruh pilot di Inggris pernah sebegitu mengantuknya sampai tertidur di pesawat.
Hasil penelitian itu diungkap oleh British Airline Pilots' Association (Balpa), yang mengaitkannya dengan risiko kecelakaan pesawat. Pilot-pilot yang mengantuk itu umumnya kelelahan, mengingat jam terbangnya dalam sehari kadang-kadang terlalu lama.
Sekretaris jenderal Balpa, Jim McAuslan mengatakan risiko pilot ketiduran lalu terjadi kecelakaan bisa meningkat bila aturan penerbangan terbaru jadi diterapkan di Eropa. Dalam aturan tersebut, pilot boleh mendaratkan pesawat setelah penerbangan 22 jam nonstop.
"Terbang selama 22 jam tanpa tidur adalah satu-satunya hal yang kami beri perhatian khusus dari peraturan baru tersebut," kata McAuslan
Menurut McAuslan, risiko kecelakaan akan meningkat 5,5 kali lipat saat seorang pilot menerbangkan pesawat selama lebih dari 13 jam nonstop. Apabila harus menerbangkan pesawat hingga 22 jam, maka beban kerja dan risiko stres yang dialami pilot akan naik 17 persen.
Bukan cuma di udara, mengantuk dan kelelahan juga menjadi salah satu pemicu utama terjadinya kecelakaan di darat. Saat mengantuk, seorang pengendara mobil maupun motor akan mudah kehilangan konsentrasi dan lebih lambat mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga di sepanjang perjalanan.
Banyak hal bisa dilakukan untuk menghindari rasa kantuk saat berkendara, salah satunya dengan istirahat yang cukup sebelum bepergian. Apabila dalam perjalanan mengalami kelelahan atau mulai mengantuk, maka jangan ditunda untuk berhenti mencari tempat istirahat.
Rasa kantuk saat berkendara juga bisa dihindari dengan cara mengatur pola makan dengan baik. Sebaiknya tidak makan 2-3 jam sebelum berkendara, supaya tubuh sudah memiliki energi namun juga belum cukup lapar sehingga tidak terganggu konsentrasinya.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar