Senin, 13 Februari 2012

Pria Yang Rela Keluarkan Puluhan Juta Untuk Lamar Sang Kekasih

Bagi para pria ini melamar kekasih bukan hanya sekadar berlutut dan kemudian menyematkan cincin di jari wanitanya. Mereka ingin membuat momen tersebut istimewa dan berbeda hingga puluhan juta rupiah pun rela dihabiskan.

Salah satu pria yang melakoni tersebut adalah miliuner Nick Candy. Pengusaha properti itu melamar kekasihnya, aktris dan penyanyi Australia, Holly Valance di sebuah pantai di Maldives. Nick melamar Holly dengan tulisan 'Will you marry me?' yang terbuat dari api.

Lamaran romantis lainnya yang juga dilakukan dengan cara tidak umum dibuat oleh penjahit paling populer di London, Adam King. Pria 34 tahun itu melamar kekasihnya Lucy Rogers, di atas sebuah gebong kereta yang sudah disewanya. Terdengar biasa? Tunggu dulu. Di atas kereta tersebut Adam sudah meminta bantuan kelompok panduan suara yang juga ia menjadi anggotanya.

Para anggota kelompok panduan suara tersebut berpura-pura menjadi penumpang. Saat kereta baru meninggalkan stasiun Watford, seorang penumpang tiba-tiba menyanyikan lagu 'Lovely Day' dan menular ke penumpang lainnya. Hingga beberapa menit kemudian, Adam berlutut di depan Lucy dan melamarnya.

Pria lainnya yang juga rela mengeluarkan puluhan juta rupiah untuk melamar kekasihnya adalah seorang pelatih sepakbola asal Leicestershire, Inggrism Stephen Williams. Pria 38 tahun itu mencoba membuat lamaran bertema Phantom of The Opera saat melamar kekasihnya Jennifer Tomlinson di Venesia, Desember 2011 lalu.

Tema tersebut dipilih karena Phatom of The Opera adalah musikal favorit pasangan tersebut. Dia butuh tujuh bulan untuk mempersiapkan lamaran yang membuatnya banyak mengeluarkan uang dan sampai menggunakan jasa wedding planner. Dia juga memakai jasa kru film untuk memastikan momen tersebut terekam dengan baik.

Saat tiba di Venesia, Stephen mengatakan pada Jennifer kalau sebuah TV lokal akan mengikuti perjalanan mereka untuk sebuah acara percintaan. Ketika waktunya makan malam, Stephen pun keluar memakai kostum ala bintang Phantom of The Opera.

"Aku tertawa karena dia sering bersikap teatrikal. Aku menduga dia hanya ingin bersenang-senang dengan kru film. Aku masih tidak berpikir dia akan melamar," kisah Jennifer.

Stephen pun kemudian mengajak Jennifer makan malam di gondola dan perjalanan mereka berakhir di sebuah istana yang dipenuhi lilin. Di sana sudah ada seorang pemain violin yang memainkan alat musiknya itu. Stephen pun kemudian berlutut dan melamar Jennifer.

"Aku menangis. Aku tidak percaya dia melakukan semua usaha ini. Ini sangat indah," tutur Jennifer.

Seperti dikutip dari Daily Mail, meski kondisi ekonomi dunia saat ini tidak begitu baik, diperkirakan ada peningkatan jumlah pria yang melamar kekasihnya dengan cara dramatis dan sampai menghabiskan puluhan juta rupiah. Kenapa mereka mau melakukan hal itu?

Psikolog dan pakar percintaan Gladeana McMahon percaya hal tersebut terjadi karena pengaruh dari para selebriti. Pria-pria pun kini semakin tertarik untuk membuat wanita yang hidup di zaman 'Sex And The City', terkesan.

"Kita melihat generasi wanita yang berharap mereka dimanjakan dan merasa spesial dalam semua aspek kehidupannya. Kita sudah dipengaruhi budaya para selebriti, meski para selebriti itu punya gaya berbeda-beda, semua orang menginginkannya," urai McMahon.

McMahon menambahkan, pria merasa mereka harus membuat wanitanya terkesan untuk memenuhi ekspektasi tersebut. "Lamaran romantis biasanya terdiri dari makan malam di sebuah restoran. Tapi sekarang semakin banyak pria memilih cara yang lebih besar untuk membuat momen tersebut dikenang," tandasnya.
Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar