Minggu, 26 Juni 2011

10 Fakta Mengenai Bajaj

1. Bajaj sangat bising dan
asapnya seperti kebakaran,
berdiri dibelakang bajaj bisa
merupakan salah satu
musibah.

2. Bajaj suka menikung
sembarangan, dan gawatnya
secara tiba-tiba, konon
tikungan mautnya hanya
diketahui oleh Tuhan dan
sang supirnya sendiri.

3. Jangan pernah menawar
harga bajaj lebih rendah dari
tawaran pertama si abang,
apalagi kalau harus sampai
Tarik urat karena Cuma
beda 1000perak, sekali lagi jangan. Pecinta fast to
furious mungkin akan senang
melihatnya, tapi sebagai
penumpang, nyawa sebagai
taruhannya, si abang akan
ngebut sekencang bajaj dekilnya bisa dipacu dan
selipan juga tikungannya lebh
dahsyat daripada biasanya.
Si abang tidak akan segan-
segan berputar 180 derajat
demi memuaskan hasratnya karena gagal dalam tawar
menawar.

4. Percayalah, 90 dari 100
orang yang naik bajaj terjadi
karena keadaan terpaksa.

5. Tarif bajaj kadang-kadang
sangat tidak masuk akal,
beda-beda tipis dengan argo
taksi.

6. Terlalu sering merasakan
getaran didalam bajaj bisa
menyebabkan iritasi
permanen pada bagian
selangkangan dan gerak
tubuh tidak lagi seimbang, selain itu mendengar bunyi
angin ribut knalpotnya
selama 10 menit sama
efeknya dengan 100 menit
ketika anda dugem.

7. Percaya tidak percaya,
tikungan dan rem bajaj bisa
kita lakukan dengan satu
sentuhan (dinamakan
teknologi one touch),
caranya, tepak pundak si abang.

8. Bajaj ada beberapa tipe, tipe
bajaj paling bengal dinamakan
'Bajaj Sporty', perbedaannya bisa dilihat dari pantat bajaj
yang lebih menukik daripada
bajaj orisinil. Tipe bajaj
seperti ini yang harus di
hindari para biker jika dalam
keadaan hujan atau becek.

9. Bajaj tidak peduli jalanan
macet karenanya dan juga
keadaan penumpangnya,
yang penting selagi bajajnya
mampu masuk dalam celah
sempit bahkan sedikit miring asalkan bisa dilewati ia akan
terus mencobanya, hal ini
yang paling sangat
mengesalkan para biker dan
pengendara lainnya, karena
seringkali bajaj menutupi jalan yang seharusnya bisa
dilewati para biker.

10. Bajaj menaruh dendam
kepada kancil, seperti bus
kota benci kepada busway.
Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar