Senin, 20 Juni 2011

Cara Makan Sehat Yang Harus Dibiasain Sejak Kecil

Jika sudah terlanjur menjadi
kebiasaan, cara makan yang
tidak sehat akan sulit
diubah. Karena itu, untuk
mencegah kegemukan dan
berbagai komplikasinya, cara makan yang sehat berikut
ini harus mulai dibiasakan
sejak masih anak-anak.

Beberapa mitos yang salah
sering memicu kebiasaan
atau pola makan yang tidak
sehat pada anak-anak.
Salah satu contohnya
adalah banyak orangtua menganggap sarapan
sebelum berangkat sekolah
tidak penting karena bisa
bikin anak-anak cepat
gemuk.

Dr Saptawati Bardosono,
ahli gizi dari Persatuan
Dokter Gizi Medik Indonesia
(PDGMI) menegaskan tidak
ada penelitian yang
membuktikan bahwa sarapan bikin gemuk. Justru
dengan sarapan,
konsentrasi anak di sekolah
lebih bagus sehingga
prestasi belajarnya
meningkat.

Pola makan yang benar dan
sehat untuk anak menurut
Dr Tati, demikian ia biasa
disapa, adalah sebagai
berikut.

1. Jadwal makan yang
Teratur
Sejak kecil, anak harus
dibiasakan untuk makan
sebelum merasa lapar dan
berhenti sebelum benar-
benar kenyang. Jadwal
makan sebisa mungkin harus teratur dan jangan
melewatkan jadwal makan
terutama makan pagi.

2. Makan porsi kecil namun
sering
Hindari makan dalam porsi
berlebihan, karena akan
membebani sistem
pencernaan dan bisa memicu
gangguan metabolisme. Pola
makan yang lebih sehat adalah makan sedikit-sedikit
tetapi sering.

3. Hindari makan sambil
beraktifitas
Seperti ketika sedang
belajar, anak-anak juga
harus menjaga konsentrasi
saat makan. Usahakan tidak
makan sambil nonton TV,
membaca buku atau bercanda dengan teman-
teman karena hal itu bisa
rasa lapar cepat datang
kembali.

4. Makanan harus dikunyah
sempurna
Pada dasarnya, mengunyah
makanan merupakan proses
pencernaan fisik yang masih
akan dilanjutkan dengan
pencernaan kimiawi oleh
enzim-enzim di lambung dan usus. Jangan terburu-buru,
karena pencernaan fisik
yang sempurna di mulut
akan sangat meringankan
kerja enzim.

5. Imbangi dengan olahraga
dan aktivitas fisik
Kegemukan pada anak dipicu
oleh ketidakseimbangan
antara asupan kalori dalam
makanan dengan
pembakarannya melalui
aktivitas fisik. Makin banyak porsi makan, olahraga atau
permainan fisik harus
ditingkatkan sedangkan
nonton TV dan bermain
video game harus dikurangi.

Sementara untuk snack
atau makanan ringan, Dr
Tati menganjurkan agar
tidak mengonsumsi jenis
makanan yang banyak
mengandung kalori, garam dan lemak. Ketiga komponen
ini bisa memicu berbagai penyakit seperti obesitas, tekanan darah tinggi,
penyakit jantung, kanker
dan diabetes.

Burger dan gorengan tidak
dianjurkan karena tinggi
lemak dan kalori, sementara
yang lebih sehat adalah
buah, roti gandum dan
kacang-kacangan. Susu juga sehat, namun harus dipilih
yang rendah lemak dan
laktosa agar tidak
menyebabkan kegemukan.

"Hasil riset kami
menunjukkan bahwa salah
satu sumber utama asupan
gula berlebih pada anak
adalah susu," ungkap Dr Tati
dalam acara parenting class bertema Memilih Jajanan
Anak dan Nutrisi yang
Sehat
Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar