Rabu, 29 Agustus 2012

Laba Laba Paling Beracun Ini Bisa Mengobati Impotensi Hanya Dengan 20 Menit

Laba-laba Brazilian Wandering adalah laba-laba yang memiliki racun paling mematikan di dunia. Laba-laba ini lebih banyak membunuh ketimbang laba-laba jenis lain. Namun siapa sangka, meski paling mematikan laba-laba ini bisa menyembuhkan disfungsi ereksi hanya dalam waktu 20 menit.

Kedengarannya seperti afrodisiak yang paling tidak mungkin. Tetapi ilmuwan telah menemukan bahwa racun dari laba-laba yang dianggap paling mematikan di dunia ini bisa menjadi rahasia untuk memperkuat kehidupan cinta seorang pria.

Racun yang dihasilkan Brazilian Wandering atau Phoneutria nigriventer dapat memerangi disfungsi ereksi hanya dalam 20 menit setelah memasuki tubuh.

Pengujian yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa racun dapat meningkatkan kinerja dengan meningkatkan pelepasan oksida nitrat, zat kimia yang melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah. Hal ini mirip dengan cara kerja obat impotensi.

Tidak sedikit pria di dunia yang mengalami disfungsi ereksi alias impotensi, terutama yang berkaitan dengan usia dan penyakit seperti diabetes. Meskipun obat-obatan seperti Viagra, Cialis dan Levitra telah merevolusi pengobatan dalam sepuluh tahun terakhir, tetapi sekitar 30 persen dari pria yang mengonsumsinya melihat tidak ada perbaikan.

Untuk pria-pria tersebut, satu-satunya pilihan adalah dengan menyuntikkan obat langsung ke penis atau menggunakan pompa manual yang meningkatkan suplai darah ke organ.Obat yang terbuat dari racun laba-laba membuktikan bisa menjadi alternatif yang efektif.

Peneliti dari Brazil dan Amerika Serikat telah mengekstraksi toksin, yang disebut PnTx2-6, dari racun laba-laba yang mematikan. Ekstrak toksin tersebut kemudian disuntikkan ke tikus yang menderita disfungsi ereksi yang berkaitan dengan usia.

Toksin meningkatkan ereksi dengan memicu pelepasan oksida nitrat, yang meningkatkan sirkulasi di alat kelamin pria dengan membantu dinding pembuluh darah rileks.

"Penurunan fungsi ereksi terkait dengan usia sebagian disembuhkan 15 sampai 20 menit setelah injeksi dengan PnTx2-6," jelas peneliti yang telah mempublikasikan temuannya dalam The Journal of Sexual Medicine.

Ilmuwan Brasil pertama kali tertarik pada kemampuan laba-laba mematikan ini untuk meningkatkan kinerja seksual ketika korban gigitan melaporkan peningkatan besar dalam kehidupan seks mereka.

Perlu diketahui, laba-laba Brazilian Wandering telah banyak membunuh mangsanya. Korban biasanya meninggal dalam waktu 1 jam setelah digigit. Laba-laba ini juga dikenal sebagai laba-laba pisang, karena kebiasaannya tinggal di atas pohon pisang.

Makhluk berkaki delapan yang dikenal sebagai laba-laba bersenjata, laba-laba pisang (banana spider) atau Phoneutria nigriventer, adalah laba-laba yang berasal Amerika Tengah dan Selatan.
Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar